Don't be Afraid to Work with the Best

The best people can be difficult. They are single-minded, they have tunnel vision. That’s what makes them good. They are reluctant to compromise. They can be intimidating, especially to the young, but if you approach them with an attitude that you want to do something well, they will respond positively.
Because they want to do something well too.
And if you are clear about what you want and strong about getting it, thought there maybe arguments, they will respect you (if not at the time, afterwards – I didn’t say it was going to be easy). The chances of you coming away with a superior job is not guaranteed, but it’s greater than if you had worked with Mr. Average Nice Guy.[2]
Untuk kesekian kalinya para mahasiswa junior saya di Teknik Mesin, ITB bertanya tentang bagaimana pengalaman saya sewaktu menjadi mahasiswa bimbingan tugas akhir dengan Bapak Dr. Ir. Taufiq Rochim. Di kalangan mahasiswa (bahkan juga bagi dosen-dosen lainnya), beliau terkenal dengan imej yang keras dan tanpa kompromi. Hal ini membuat hanya sedikit sekali mahasiswa Teknik Mesin berani mengambil bimbingan tugas akhir dengan beliau, walaupun nyata-nyata apa yang disampaikan dan diajarkan adalah hal-hal yang tak terbantahkan kebenarannya. Berlanjut, banyak orang malah kehilangan respek terhadap sikap beliau. Bahkan ketika saya memutuskan untuk mengambil bimbingan tugas akhir dengan beliau, cukup banyak teman-teman kuliah saya yang mempertanyakannya.

Orang terbaikkah saya _sama seperti beliau_ sehingga beliau bersedia menerima saya sebagai mahasiswa bimbingannya? Tidak juga, karena secara akademik, indeks prestasi saya tidak termasuk peringkat teratas. Namun keinginan yang kuat dan ketekunan yang saya tunjukkan selama berinteraksi dengan beliau mendapatkan satu kredit poin tersendiri dari beliau.

Bekerjasama dengan (atau belajar dari) orang-orang yang terbaik memang bukanlah sesuatu yang mudah untuk dilakukan. Banyak sekali parameter dan standar yang harus kita ikuti. Acapkali ego kita terusik. Kritikan-kritikan menjadi menu utama yang kita dapatkan setiap harinya. Namun yakinlah, semua ini tidak akan ada artinya dibandingkan dengan hasil yang nantinya akan kita dapatkan. Ini adalah cara terbaik untuk juga menjadi orang yang terbaik, orang terhebat. Paling tidak itulah yang kini saya rasakan setelah sekitar dua tahun lebih berinteraksi dengan Bapak Dr. Ir. Taufiq Rochim (yang kapasitasnya sudah sekelas Prof, bahkan bisa diklaim sebagai Profesor bidang Teknik Mesin terbaik di Indonesia saat ini _jika tidak setuju silahkan datang ke Lab. Metrologi Industri ITB, prove it your self_ ), ataupun dengan Ir. Bambang Utomo,  Maintenance Manager PTDI, salah satu insinyur bidang teknik produksi dan pemesinan Indonesia yang berkelas dunia. Dua orang tersebut adalah sedikit contoh orang-orang terbaik dan terbaik yang saya pilih sebagai rekan kerja (atau sumper pelajaran) saya.

Saya tidak akan pernah berhenti untuk bekerjasama dengan orang-orang terbaik. Dan itulah yang kini saya lakukan dengan bergabung bersama INSPIRIT.
Sungguh, saya bersemangat.

So, people. Don’t be afraid to work with the best, and be the best.

Label:

Senin, 17 September 2007

pada

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda